Archive for May, 2011


LELAKI YANG KUPUNYA

Dia, lelaki yang kupunya

Begitu lekat… sangat mengikat…

Seperti melekatnya matahari pada pagi

Dan terikatnya wangi dengan kesturi.

Dia, lelaki yang kupunya

Begitu memahami… sangat mengerti…

Seperti pahamnya malam pada kerlip bintang

Dan pengertian awan bagi hujan

Selalu ada… Selalu tersedia…

Berwajah halus… Berhati tulus…

(Rabb, ijinkan aku selalu jatuh cinta padanya…)

Tunjukkan pada beberapa orang sebuah gelas yang terisi air separuh, maka beberapa di antara mereka akan mengatakan bahwa gelas itu setengah penuh dan beberapa orang lain akan mengatakannya setengah kosong.

Bila dalam suatu rapat seseorang mengemukakan gagasan yang cemerlang dan inovatif, maka kita dapat melihat bahwa sebagian peserta rapat ada yang membahas mengenai keuntungan gagasan itu, dan sebagian lainnya akan berusaha sedapat mungkin menggagalkan pelaksanaannya.

Tanyailah orang-orang yang bekerja sebagai petugas pemasaran mengenai apa pendapat mereka tentang pelanggan yang mereka kunjungi, maka ada sebagian yang memberikan jawaban sinis serta tidak enak didengar, seolah-olah para pelanggan lebih sering menyulitkan mereka.

Continue reading

PANGGILAN CINTA

Maka mendekatlah kau padaku,

Bertahta dengan mahkota cinta di di kalbu

Sebab asmaraku telah menelusuri lembah

dan mendaki gunung tak kenal lelah…

Maka merapatlah dirimu,

Berkuasa dengan denyutan cinta di jantungku

Sebab aku telah mengalirkan energi

Denganasmarayang menelusuri nadi

(…dan menembus jiwaTak pernah berhenti).

Ini adalah panggilan cinta

Yangkanterus bersuara

Tetap memanggil melambaikan cahaya

Sampai TUHAN menentukan, berakhir segalanya.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor diUSA, ada  2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama – sama. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda ?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang – pisang itu. Monyet A yang mula – mula mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali – kali sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C.

Continue reading

KEDAULATAN CINTA

Wahai…

Berkumpullah segenap rasa cinta,

Mengalir deras menyusuri nadi ke rasa

Menyerap di serat daging

Menghembus di nafas menjaring

Wahai…

Cinta yang datang berbondong-bondong

Menghampiriku dari atas, bawah, kanan dan kiri tiap lorong

Berkumpullah…

Berkumpullah…

Tak perlu kutahu dari mana asalnya

Karena mereka satu hulu – satu muara

Hulu cinta – muara cinta

Dari Sang Maha Segala

Subhanahu wa ta’ala

Wahai…

Inilah energi positif kedaulatan cinta abadi

Malaikat dan bidadari berkumpul disini

Ku meng-imani,

Rabb,

Ijinkan cintaku hanya…

PadaMU

Di jalanMU

KarenaMU

Sungguh KAU takkanpernah membiarkanku sendiri

(Rabb… peluk aku dalam damai cintaMU

Selamanya… jangan terlepas…)

KAYMAKLI UNDERGROUND CITY

Kaymakli Underground City merupakan pemukiman penganut Kristen Ortodoks sejak sebelum Masehi hingga akhir abad 19. Mereka bersembunyi di kota bawah tanah sebab diburu oleh orang-orang Romawi. Di dalam gua terdapat jalanan kecil yang terkadang kita harus membungkuk untuk melewatinya. Terdapat beberapa jenis ruangan, seperti ruang penyimpanan makanan dan anggur, ruang tidur, dapur dan lain-lain. Dibeberapa bagian terdapat lubang jebakan atau pintu rahasia.

Kaymakli Underground city yang berlokasi 19 km dari Nevsehir merupakankota bawah tanah terluas di wilayahCappadocia.

Imam Ghozali dikenal sebagai ulama besar. Kitabnya banyak dan hingga kini masih sering dikaji oleh banyak orang. Yang paling terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin.
Ada sebuah kisah menarik tentang ajaran Imam Ghozali seputar persoalan hidup. Ajaran ini termaktub dalam sebuah risalah salaf.
Dikisahkan, suatu hari, Imam Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Ghozali mengajukan enam pertanyaan pada murid-muridnya.

Pertanyaan Pertama,
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru teman dan kerabatnya.
Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah ‘mati’. Sebab itu sudah janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Oleh karena itu sudah siapkah kita mati?
Bekal apakah yang akan kita bawa mati?

Continue reading

Maka daun – daun berguguran

Satu persatu luruh mencium bumi

Ada tasbih di setiap kecupannya.

 

Maka bintang – bintang berpendar

Masing-masing ke segala penjuru langit menyebar

Ada tahmid di setiap kerlingannya.

 

Maka angin bertiup menyisir lereng pegunungan

Membisiki batang-batang pohon yang berayun semampai perlahan

Ada tahlil di setiap hembusannya

 

Maka ombak-ombak datang bergulung

Semua berdebur memecah pantai tak terbendung

Ada takbir di setiap gelegarnya

 

Maka semesta tunduk dalam iman

Ber-thowaf mengelilingi SANG MAHA SEGALA

Subhanalloh

Walhamdulilah

Wa laa illaaha illalloh

HuAllohu Akbar

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia disana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

“Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati. “Ini semua pasti gara-gara Adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Continue reading

SENYUM JOHN

John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun. Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John. Ia begitu takut apabila John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini. Tapi tidak bagi John. Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka. Setiap saat ketika bersama Jessiaca, John selalu menunjukkan cintanya yang besar, seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica.

Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap John. Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John terhadapnya. Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan di luar batas kepada John. Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah, namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yang dinikahinya itu.

Continue reading